Jumat, 20 Desember 2013

[Travel to Ruteng] PART-1: Jogja to Ruteng

belajar buat UAS
serius ngeriii...
18 Desember, adalah Hari Bahagia Nasional untuk tahun 2013. Hari Bahagia ini baru saja diciptakan oleh saya sendiri, sebab pada hari tersebut seluruh kegiatan perkuliahan di semester V berakhir. Ujian Akhir Semester yang berlangsung selama dua minggu ternyata sangat menguras tenaga dan pikiran. Ya, kira-kira hanya tersisa setengah senduk teh. Walaupun tersisa sedikit, semangat masih tetap membara-bere untuk merayakan Hari Pulang Kampung Nasional. HPKN ini juga baru diciptakan oleh orang yang mirip saya. Setelah dilakukan penelitian, ternyata orang tersebut adalah saya sendiri. -_-

Persiapan menjelang HKPN saya lakukan hanya satu malam. "Walau satu malam akan slalu ku kenang dalam hidupku", -_- #nyanyi. Satu tas ransel kecil (pinjaman) ternyata cukup untuk menampung sebuah laptop raksasa, tiga helai baju madrid, dan dua celana madrid juga (pakaian dalam kayaknya bawa juga). Satu lagi tas selempang kecil (yang biasa dipake tukang ojek) isinya kamera dan kabel-kabelan. Tidak lupa berbagai macam oleh-oleh yang dikemas cantik dengan kantong kresek belang-belang hitam-putih. Ada gudeg, kue-kuean, dan berbagai macam makanan lainnya yang ternyata muat dalam satu plastik dan satu kardus A*ua bekas yang didapat dari kios sebelah.

hanya bisa motret sayap -_-
padahal saya mau turun dulu sebenarnya biar bisa motret seluruhnya (jatoh gobok)
Perjalanan sesungguhnya dimulai pada tanggal 19 Desember. Destinasi pertama adalah Gudeg Yu Jum yang untungnya sudah buka. Setelah itu, sambil diantar oleh om, kami menuju Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Dengan wibawa seorang artis (baju tanpa lengan, ditutupi jaket kelonggaran gaya anak rap, sandal jepit, kayaknya pake celana kok), saya masuk ke ruang check-in. Tanpa ragu memasuki ruang tunggu dengan tidak membayar pajak bandara ^_^.

Kira-kira pukul 07.55 WIB kami berangkat dengan Garuda Indonesia. Rute Jogja - Labuan Bajo baru pertama kali diadakan Garuda pada awal Desember 2013. Pelayanan super jebreet diberikan kepada penumpang. Layanan yang paling mengganggu mata, hati, dan pikiran adalah Touchscreen Entertainment yang terdapat di belakang kursi penumpang yang ada di depannya penumpang yang duduk di belakang penumpang di bagian depannya, haah susah, ya pokoknya di depan mata. Sebelum-sebelumnya memang saya juga sudah pernah pakai barang tersebut. Tapi hanya buat putar lagu; itu yang saya sesalkan. Untungnya pada hari saya berangkat ini saya sadar, dan akhirnya tujuan saya pun tercapai. Semua fitur di dalamnya berhasil saya cobai satu per satu (pengalaman kuliah diterapkan, meennn).

Lagi asyik-asyiknya menonton, sang pramugari yang memang menurut saya tidak cantik (ya jelas tidak cantik, lah ternyata dia seorang pria, meennn) menyodorkan makanan sambil berkata, "Permisi, bapak". #ihwaaw, 'bapak' meenn. Dia tidak tau saja kalo saya masih semester V (-_-). Hal yang membuat saya kaget adalah ukuran dari gelas air mineral kemasan yang ternyata cebol #doohh. Belum selesai makan, si pramugari tidak cantik tadi datang lagi. Dia bilang, "Mau minum apa, pak?". Awalnya saya mau jawab begini, "Hhmm, ada air kobokan kah, mas?". Tapi untung saya sadar. Kemudian saya bilang, "Kopi, om". Kemudian dia menyodorkan segelas kopi panas dengan dua bungkus gula yang tidak manis, tapi enak. Makanan habis, kopi masih setengah, dia datang lagi, "Mau tambah, pak?". Awalnya mau saya jawab, "mauu.. mauu.. mauuu..". Tapi untuk menjaga wibawa keartisan saya, akhirnya saya jawab, "Tidak om, terima kasih (T_T)". 

Sampailah di destinasi berikutnya, Bandara Ngurah Rai Denpasar (transit). Hebatnya, saya turun dari pesawat tidak bayar lhooh (lha iya kan sudah bayar tiket, gobok). Sambil ditemani teman, kami menggembel di depan Gate 17/18. Liat orang-orang lewat terus dikata-katain (jangan ditiru tanpa bimbingan profesional). Tidak lama, terdengar panggilan, "Kepada Bapak Ferdian, diharapkan memasuki ruang tunggu" (#ihwaaw, 'bapak' lagi meenn); tapi salah baca nama. Masuk ke pesawat yang ternyata berukuran kecil dengan dua baling-baling yang membuatnya tampak imut-imut. Garuda Indonesia dengan pesawat barunya berlabel 'Explore'.
Garuda imoet yang medarat di bandara Komodo Labuan Bajo
Sampailah kami di Labuan Bajo sekitar pukul 13.00 WITA. Mendarat mulus dengan sambutan dari para sopir-sopir travel yang telah menunggu di ruang tunggu. Sangat mengganggu, tapi mau bagaimana lagi. Tanpa perlu menunggu bagasi, saya langsung keluar dari ruang kedatangan dengan dikawali oleh sopir-sopir travel tadi yang terus menerus menawarkan travelnya untuk dinaiki. Ada yang menawarkan untuk charter mobil, 600rb, gilee lu ndro. Dapatlah satu travel dengan mobil APV dan hanya saya penumpangnya. Ternyata dia masih mencari-cari penumpang lain (#hadew). Tunggu, tunggu, tunggu, ternyata tidak dapat penumpang. Akhirnya dia menawarkan untuk charter mobilnya itu (500rb; gilee lu ndro). Saya memilih untuk mencari travel lain. Dapat lagi travel dengan mobil Avanza; lagi-lagi hanya saya penumpangnya. Tunggu, tunggu, tunggu penumpang lain, datanglah sopir tadi dengan membawa 11 orang penumpang dengan barang bawaan yang hampir setinggi tugu jogja (gile lu cuy, tidak muat laah). Langsung saja, saya mundur, dan mengatakan tidak jadi. Cari travel lain, dan akhirnya saya dengan dua orang bapak yang sama-sama sedang mencari travel memutuskan untuk charter mobil bersama (alias patungan). "Yang penting bisa pulang lah", kata seorang bapak. Sepanjang perjalanan, kedua bapak yang tampak gagah itu ternyata mabuk kendaraan darat (#doohh paak). Untungnya saya hebat, saya artis, jadi tidak terpancing untuk ikut mabuk bersama. Rute LabuanBajo - Ruteng dalam durasi kurang lebih 4 jam ditempuh dengan berbagai situasi bencana (longsor di mana-mana, banjir di Lembor, hujan guntur deras ngerii).

Sampailah saya di Ruteng, disambut dengan deretan lampu-lampu Natal yang rupanya sudah terpasang sejak awal Desember. Hampir tiap 1 meter ada lampu warna-warni. Kereen gilaak. Inilah Ruteng !
dan kenapa setiap orang mendambakan 'Christmas in Ruteng!".

Halo, Ruteng ! Saya datang !

4 komentar: